Sabtu, 12 September 2009

Based on True Story

Based on True Story..

Dilihat dari usianya beliau sudah tidak muda lagi,
usia yg sudah senja
bahkan sudah mendekati malam,pak Suyatno 58 tahun
kesehariannya diisi
dengan merawat istrinya yang sakit istrinya juga sudah
tua. mereka menikah
sudah lebih 32 tahun

Mereka dikarunia 4 orang anak disinilah awal cobaan
menerpa,setelah
istrinya melahirkan anak ke empat tiba2 kakinya lumpuh
dan tidak bisa
digerakkan itu terjadi selama 2 tahun, menginjak tahun
ke tiga seluruh
tubuhnya menjadi lemah bahkan terasa tidak bertulang
lidahnyapun sudah
tidak bisa digerakkan lagi.

Setiap hari pak suyatno memandikan, membersihkan
kotoran, menyuapi, dan
mengangkat istrinya keatas tempat tidur. Sebelum
berangkat kerja dia
letakkan istrinya didepan TV supaya istrinya tidak
merasa kesepian.

Walau istrinya tidak dapat bicara tapi dia selalu
melihat istrinya
tersenyum, untunglah tempat usaha pak suyatno tidak
begitu jauh dari
rumahnya sehingga siang hari dia pulang untuk menyuapi
istrinya makan
siang. sorenya dia pulang memandikan istrinya,
mengganti pakaian dan
selepas maghrib dia temani istrinya nonton televisi
sambil menceritakan
apa2 saja yg dia alami seharian.

Walaupun istrinya hanya bisa memandang tapi tidak bisa
menanggapi, pak
suyatno sudah cukup senang bahkan dia selalu menggoda
istrinya setiap
berangkat tidur.

Rutinitas ini dilakukan pak suyatno lebih kurang 25
tahun, dengan
sabar dia
merawat istrinya bahkan sambil membesarkan ke empat
buah hati mereka,
sekarang anak2 mereka sudah dewasa tinggal si bungsu
yg masih kuliah.

Pada suatu hari ke empat anak suyatno berkumpul
dirumah orang tua mereka
sambil menjenguk ibunya. Karena setelah anak mereka
menikah sudah tinggal
dengan keluarga masing2 dan pak suyatno memutuskan ibu
mereka Dia yg
merawat, yang dia inginkan hanya satu semua anaknya
berhasil.

Dengan kalimat yg cukup hati2 anak yg sulung berkata "
Pak kami ingin
sekali merawat ibu, semenjak kami kecil melihat bapak
merawat ibu
tidak ada
sedikitpun keluhan keluar dari bibir bapak.bahkan
bapak tidak ijinkan kami
menjaga ibu" .

dengan air mata berlinang anak itu melanjutkan
kata2nya "sudah yg keempat
kalinya kami mengijinkan bapak menikah lagi ,kami rasa
ibupun akan
mengijinkannya, kapan bapak menikmati masa tua bapak
dengan berkorban
seperti ini kami sudah tidak tega melihat bapak,kami
janji kami akan
merawat ibu bergantian".

Pak suyatno menjawab hal yg sama sekali tidak diduga
anak2 mereka."
Anak2ku
Jikalau hidup didunia ini hanya untuk nafsu Mungkin
bapak akan menikah,
tapi ketahuilah dengan adanya ibu kalian disampingku
itu sudah lebih dari
cukup, dia telah Melahirkan kalian".. sejenak
kerongkongannya tersekat,
kalian yg selalu kurindukan hadir didunia ini dengan
penuh cinta yg tidak
satupun dapat menghargai dengan apapun. coba kalian
tanya ibumu apakah dia
menginginkan keadaanya seperti Ini. kalian
menginginkan bapak bahagia,
apakah bathin bapak bisa bahagia meninggalkan ibumu
dengan keadaanya
sekarang". kalian menginginkan bapak yg masih diberi
Allah kesehatan
dirawat oleh orang lain bagaimana dengan ibumu yg
masih sakit. Sejenak
meledaklah tangis anak2 pak suyatno merekapun melihat
butiran2 kecil
jatuh
dipelupuk mata ibu suyatno..dengan pilu ditatapnya
mata suami yg sangat
dicintainya itu..

Sampailah akhirnya pak suyatno diundang oleh salah
satu stasiun TV swasta
untuk menjadi nara sumber diacara islami Selepas
shubuh dan merekapun
mengajukan pertanyaan kepada pak suyatno kenapa mampu
bertahan selama 25
tahun merawat Istrinya yg sudah tidak bisa
apa2..disaat itulah meledak
tangis beliau dengan tamu yg hadir di studio
kebanyakan kaum perempuanpun
tidak sanggup menahan haru disitulah pak suyatno
bercerita".

Jika manusia didunia ini mengagungkan sebuah cinta
tapi dia tidak
mencintai
karena Allah semuanya akan luntur. Saya memilih istri
saya menjadi
pendamping hidup saya, dan sewaktu dia sehat diapun
dengan sabar merawat
saya, mencintai saya dengan hati dan bathinnya bukan
dengan mata, dan dia
memberi saya 4 orang anak yg lucu2..

Sekarang dia sakit berkorban untuk saya karena
Allah..dan itu merupakan
ujian bagi saya, sehatpun belum tentu saya mencari
penggantinya
apalagi dia
sakit,,,setiap malam saya bersujud dan menangis dan
saya dapat bercerita
kepada Allah
dan saya yakin hanya kepada Allah saya percaya untuk
menyimpan dan
mendengar rahasia saya..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar